Italia Tak Hanya Cuma Jago Bertahan Sehingga Membuat Spanyol Sangat Waspada



Time Is Money - Kubu Spanyol menilai Italia punya lini bertahan jempolan. Tetapi karena Italia bukan cuma punya pertahanan, Spanyol joke tetap mengusung kewaspadaan.

Jika last Piala AGEN DOMINO Eropa empat tahun lalu mengetengahkan duel antara Spanyol dengan Italia, di Prancis saat ini partai itu tersaji di babak 16 besar. Keduanya berhadapan di Stade de France, Saint-Denis, Senin (27/6/2016).

Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque secara khusus membahas lini bertahan Italia. Apalagi ada pula Daniele De Rossi yang diplot sebagai gelandang bertahan di depan ketiga pemain bertahan Gli Azzurri.

Akan tetapi, Del Bosque sadar benar kalau Italia nanti takkan cuma pasang badan principle bertahan. Terlebih permainan BANDAR DOMINO99 sekuat Antonio Conte itu ia nilai sudah berbeda dari empat tahun lalu.

"Seperti biasa, saya optimistis dengan kewaspadaan," kata Del Bosque kepada Rai dan dikutip Football Italia.

"Mereka punya sebuah pertahanan luar biasa, tapi juga sejumlah penyerang, bek sayap, dan gelandang yang bagus. Dengan De Rossi di posisinya, mereka punya sebuah pertahanan empat orang yang mobil dan fleksibel.

"Tapi Italia bukan cuma sebuah tim yang bisa principle defensif. Mereka sudah mengubah lini tengahnya, yang dibandingkan dengan di 2012 maka kini jadi lebih lugas," sebutnya.

Italia lolos ke 16 besar dengan predikat juara grup berkat kemenangan clean sheet di dua partai pertama dan kekalahan di laga ketiga- - saat sudah memastikan status juara grup. Sementara AGEN POKER Spanyol maju sebagai runner-up grupnya, juga dengan 2 kali menang dan 1 kali kalah.

Italia akan selalu menjadi daya tarik tersendiri di kancah sepakbola internasional. Salah satu kiblat sepakbola dunia tersebut sama sekali bukan tim yang bisa dianggap remeh.

Dalam sejarahnya, Italia melahirkan banyak legenda sepakbola di dunia. Bahkan sampai saat ini, pemain bintang-bintang dunia ditempa dan dimunculkan dari jagat sepakbola Serie A.


SUSUNAN TIM


Kiper
Gianluigi Buffon (Juventus), Federico Marchetti (Lazio), Salvatore Sirigu (Paris St-Germain)
 Bek
Andrea Barzagli (Juventus), Leonardo Bonucci (Juventus), Giorgio Chiellini (Juventus), Angelo Ogbonna (West Ham)
Gelandang
Federico Bernardeschi (Fiorentina), Antonio Candreva (Lazio), Matteo Darmian (Manchester United), Daniele de Rossi (Roma), Mattia de Sciglio (Milan), Stephan El Shaarawy (Roma), Alessandro Florenzi (Roma), Emanuele Giaccherini (Bologna), Thiago Motta (Paris St-Germain), Marco Parolo (Lazio), Stefano Sturaro (Juventus)
Penyerang
Eder (Sampdoria), Ciro Immobile (Torino), Lorenzo Insigne (Napoli), Graziano Pelle (Southampton), Simone Zaza (Juventus)
Antonio Conte melakukan banyak perombakan dalam skuatnya. Pemain-pemain muda berbakat banyak diberikan kepercayaan, sementara mereka yang berpengalaman mulai tersingkir.

Lihat saja tak ada nama Andrea Pirlo dan Riccardo Montolivo di lini tengah Italia untuk Euro 2016. Conte lebih percaya pemain seperti Gianni Giaccherini dan Alesandro Florenzi untuk mengawal sektor tengah, dengan Daniele De Rossi menjadi veteran DOMINO ONLINE yang mendampingi mereka.

Formasi yang digunakan juga terkesan menganut gaya permainan ofensif. Ini tentunya berbeda 180 derajat dari Italia yang kita kenal sebagai tim yang menyaanjung gaya catenaccio, nom de plume pertahanan gerendel. Ya, ini adalah Italia yang baru.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »