Time Is Money - Mereka adalah kakak beradik yang
cantik dan manis, keduanya bertubuh mulus dan berbadan tinggi semampai, itulah
salah satu motivasi aku menikahi Alif, karena tubuhnya yang indah. Namun akupun
sangat tertarik kepada adiknya, Ranti. Ia tidak berjilbab dan slalu mengenakan
baju sexi dan mini, tak kala aku sedang menonton TV bersamanya di ruang
keluarga aku slalu berusaha mencuri-curi pandang ke arah tubuhnya yang terlihat
mulus. Namun hasrat itu hanya bisa ku pendam saja. DOMINO ONLINE
Kala itu, aku sedang bekerja di
ruangan kerjaku di perusahaanku, kebetulan perusahaanku sedang mengalami
sedikit guncangan akibat dampak makin banyaknya perusahaan saingan di kotaku
itu. Pada saat jam pulang kerja, tepatnya pukul 17.00 aku terdiam diri sendian
di ruanganku karena memikirkan masalah itu.
Kurang lebih 30 menit aku melamun,
dan tiba-tiba terbayang sosok Ranti fikiranku, aku membayangkan dirinya sedang
bugil, pikiran kotorku semakin merajalela dan kontolkupun mengeras seketika.
Ketika sedang asik menghayalkan tubuh indah Ranti terdengar suara ketukan pintu. JUDI ONLINE
“tok tok tok” aku kaget dan tersadar,
ketika membalikan badan ternyata Alif istriku datang untuk menjemputku, karena
rencananya pulang kerja kami mau pergi makan malam bersama Alif dan adiknya
juga.
“eh… sayang…. udah siap ni, cepet amat datengnya!!” tegurku,
“ah… iyah yang… aku sengaja datang lebih cepat karena takut jalanan macet, sekarangkan malem minggu” jawab Alif.
“Mana Ranti yang??? Katanya dia mau ikut dengan kita makan malam dan nonton??”
“oh… iyah nanti dia nyusul katanya, soalnya dia mau ngembaliin buku ke temennnya dulu, gak lama lagi nanti dia datang ko” jawab Alif sambil duduk di pangkuanku, dan diapun menyadari k0ntolku sedang keras,
“eh… sayang,… lagi pengen yah????
Itunya bangun tuh…” ledeknya.
“Iya ni yang… aku lagi pengen, kita ML dulu yuk… karyawan udah pada pulang ko, Cuma ada satpam, dia juga jam segini lagi pulang dulu, dia baru bakalan jaga lagi nanti jam 9 malem” ajakku kepada Alif.
“ah… jangan disini ah.. nanti kalo Ranti dateng gimana??!!” jawab Alif.
“ahh…. pasti Ranti telpon dulu kalo dia mau nyampe sini, dia kan penakut, ga mungkin masuk ke kantor sendirian, apa lagi kalo sore kantor ini sepi”. Akhirnya istriku mau menerima tawaranku tadi,
“Iya deh sayang…. tapi aku ga lepas jilbab yah… soalnya ribet pasangnya lagi… kan kita mau jalan abis ini hehehh…”
“iya deh… pakek jilbab lebih asyik kok…”
Akhirnya kamipun saling berpelukan
sambil berciuman, aku lumat bibir kecil istriku, sambil tanganku meraba-raba
payudaranya yang tak begitu besar, perlahan tanganku melepaskan roknya namun
bibirku masih tetap melumat bibirnya, semakin bernafsu aku lepas pula atasan
baju istriku, dan ku remas-remas dengan keras payudara Alif yang masih
terbingkus Bra, lalu aku lepaskan Branya dan aku lumat puting merah muda di
puncak gunung kembarnya Alif, terdengar suara erangan Alif yang mendesah
kenikmatan… AGEN POKER
“ahhh…. sayang….. enak yang… ahhh….
terus nenenin tetek aku yang….!!!
aahhh….” semakin semangat saja aku
menjilati tubuhnya,
kini akupun berada di selangkangannya,
tanpak pikir panjang, aku pun membuka celana dalam birunya, dan aku jilati
kemaluan Alif yang bersih dari bulu itu, kemudian aku buka mulut vaginanya yang
wangi dan masih terlihat selaput dara yang baru saja aku rusak di malam pertama
kami 1 bulan yang lalu, kemudian aku jilati klitoris Alif, dan
“ ahhhh… sayang… ahhh… geli yank….
ahh…. aku serasa pengen pipis….” namun aku tak menghiraukannya,
aku terus saja menjilati klitorisnya
sambil memasukan jari tengahku ke dalam mulut vagina Alif, semakin cepat aku
menusukan jari tengahku, semakin dahsyat desahan Alif,
“ahhh….. sayang… ahhh… ahhh… aku mau
dapet yang…. ahhhhhh……” pantatnya nampak menggelinjang dan pahanya tiba-tiba
menutup menjepit kepalaku, ternyata Alif sudah orgasme,
Aku pun segera membuka celanaku,
ketika sedang membuka kemeja, tiba-tiba pintu ruanganan ku terbuka, karena
ternyata aku lupa menutupnya rapat-rapat dan menguncinya, aku dan istriku
langsung kaget, ternyata pintu itu terdorong oleh sesosok tubuh yang telah tak
mengenakan baju sehelaipun, dan ternyata itu adalah Ranti, yang ternyata sedari
tadi ia mengintip kami, dan bermastrubasi sambil menyaksikan kami berdua ML,
tanpa pikir panjang, aku langsung menarik lembut tangan Ranti dan membisikkan
di telinganya. AGEN BANDARQ
“Ayo sini kakak puaskan bareng kak
Alif” dengan malu-malu iya mengikuti tarikan tanganku, aku tak sadar bagaimana
respon Alif yang sedang terkulai lemas di atas meja kerjakun karena orgasme
pertamanya itu, namun setelah aku memandang wajahnya, Alif malah tersenyum dan
senyum itu memberi arti bahwa Ranti boleh ikut ML bareng,
akhirnya Ranti aku suruh jongkok dan
aku pegangkan K0ntol kerasku, dengan malu-malu ia mengocok-ngocok kontolku
dengan pelan, tiba-tiba Ranti langsung melumat dengan liar k0ntolku, aku
sedikit kaget karena ternyata ia sangat pandai menghisap kontol, aku hanya bisa
menikmati sambil sesekali mendesah kenikmatan…
“ahhh…. ayo Ranti sayang… sepong
terus kontol kakak… uhhh… ahhh…. yes… “
Setelah puas aku disepong oleh Ranti,
aku langsung berbaring di atas meja dan menyuruh Alif menaiki badanku dan
menduduki k0ntolku,
“ah……. enak yang…. ahh… aku goyang
yahh… ahh…” desah Alif,
sambil tanganku meraba-raba Vagina
Ranti yang berada di sebelah Alif. Dan tak lama Alifpun berhenti dari
genjotannya itu sambil mendesah
“ahhh…… ahhh….” dan terasa pantatnya
kembali menggelinjang dan pahanya ia tutup rapat-rapat.
Kemudian aku bisikan kepada Alif,
“yang…. aku coba punya Ranti juga
yah…” kemudian Alif pun hanya mengangguk tak berkata apapun sambil beranjak
dari atas badanku.
Kemudian aku suruh Ranti menduduki
k0ntolku, dan tanpa ragu Ranti duduk di atas badanku, sambil menuntun k0ntolku
ke dalam Vaginanya, ohh….. walau sudah tidak perawan namun vagina Ranti sungguh
nikmat, JUDI POKER
“ahh… kak… ahh…. enak kak… genjot
dari bawah kak!!!” desahnya.
Dan akupun goyangkan kontolku secara
cepat sambil memandangi wajah dan tubuh Ranti yang menghadap ke arahku. Akupun
terus menggenjot vagina Ranti dari bawah…. dan beberapa saat kemudian, Ranti
mendesah…
“ahhhh.. ahh…. kak… terus genjot….
Ranti mau dapet ni… ahh…..” akupun terus menggenjot dan karena saking
bernafsunya menggenjot, akupun tak kuasa menahan ejakulasiku.
Namun sesaat sebelum aku
berejakulasi, Ranti mendesah…
“ahh… aku dapet… kak…” sambil
menggelinjang, dan akupun mengeluarkan lahar putihku di dalam vagina Ranti,
adik dari Istriku. Sungguh nikmatnya memuncratkan sperma hangat di dalam vagina
yang selama ini aku hayalkan.
Akhirnya aku tersenyum puas sambil
meandangi wajah kedua kakak beradik itu, kemudian Alif mencium bibirku, dan
berbisik
“enak mana yang? Punya aku apa
Ranti??” aku hanya tersenyum, dan meremas payudara Ranti yang masih terduduk di
atas kontolku.
EmoticonEmoticon