Time Is Money - Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari
seorang. Berawal dari keluarga Boby dan keluarga Hanif yang menonton film
porno, munculah untuk ide untuk bertukar Istri untuk berhubungan sex. Mau tahu
kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa
ini.
Sebut saja nama saya Bobi (nama samaran saya),disini saya akan
menceritakan pengalaman sexs saya yang saya pikir sangat menarik dan perlu
dicoba oleh para pembaca. Saya akan menggambarkan sedikit tentang saya, umur
saya 37 tahun, saya sudah berumah tangga selama 8 tahun. Sepanjang perjalanan
rumah tangga kami ini, sampai hari ini-pun saya belum mempunyai keturunan.
Dalam hal keturunan saya memang belum mendapatkan-nya, namun yang
membuat saya merasa sangat bahagia adalah, karena saya mempunyai istri yang
begitu cantik dan sexy sekali. Karena saya mempunyai istri yang sepeti itu
tidak sedikit para tetangga yang iri dengan saya, bisa dikatakan istri saya
paling cantik di komplek kami.
Oh iya para pembaca, saya hampir lupa menyebutkan nama istri
saya adalah Dela.
Para pembaca mungkin berpendapat kalau saya ini adalah seorang
pecinta sex sejati dan punya nafsu sex yang luar biasa. Sampai-sampai bila kami
kedatangan tamu, dan saya sedang ingin bercinta, saya-pun sering mengajak istri
ke kamar untuk segera melakukan sex kilat. DOMINO ONLINE
Tapi saya senang sekali, karena ternyata istri saya tidak pernah
menolak permintaanku itu sekalipun. Meskipun nafsu sex saya begitu tinggi,
sebagai seorang suami saya tergolong suami yang setia pada istri. Mengapa saya
bisa mengatakan seperti itu, karena selama dalam 8 tahun berumah tangga saya
tidak pernah selingkuh apalagi sampai menyewa wanita bayaran untuk memuaskan
hasrat sexs saya.
Hal ini bisa terjadi, mungkin karena istri saya selalu melayani
birahi sexsku setiap saat.hehe. Sampai pada suatu, gelar kesetiaanku saya pun
mulai agak tergoyah dengan hadirnya tetangga baru saya. Singkat cerita kami-pun
akrab dengan tetangga baru itu, entah saat itu siapa yang mulai, initinya dalam
waktu dekat kami sudah sangat akrab. Tetangga kami baru itu suami istri sama
seperti kami, dan anehnya mereka juga belum punya keturunan seperti kami.
Mereka adalah Hanif dan istrinya bernama Icha.
Perlu para pembaca ketahui, Icha ini adalah seorang istri yang
tergolong masih muda, cantik, putih dan bentuk tubuhnya sexy sekali. Karena
istri dari tetangga baru ini, bisa-bisa gelar setia saya bisa tergoyah nih,hehe.
Body-nya itu loh para pembaca, beuhhhh… bohay gila. Alasan mereka pindah ke
sini adalah karena tugas baru suaminya yang dipindahkan pada perusahaan cabang
yang kebetulan kantornya berada di kota tempat tinggal saya.
Saya dan istri saya biasa memanggil mereka dengan sebutan Mas
Hanif dan Mba Icha.
Bisa dibilang saat ini kami sudah seperti saudara saja, karena
hampir setiap hari kami mengobrol di teras rumahnya atau sebaliknya. Saat itu
pada suatu malam, seperti biasa saya bertamu ke rumah tetangga baru kami.
Disana kami mengobrol panjang lebar dari A sampai Z.
Setelah kami selesai mengobrol panjang lebar, tiba-tiba Hanif
menawarkan saya untuk nonton Film Porno yang ucap-nya baru dipinjamnya dari
temannya saat itu. saat itu saya-pun tidak menolak karena selain belum jauh
malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film porno tentu
ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba istri Hanif ikut
menonton Film itu bersama kami, dan saya berkata,
“ Wah, ini gimana ini Nif.. ?”, ucapku kaget.
“ Udah Mas tenang aja, inikan cuma tontonan Mas, lagian nggak
bisa dipegang jugakan Mas.hhe ”, ucap Icha sembari tertawa kecil.
Belum sempai aku menjawabnya Icha sudah menimpa perkatataanya
lagi,
“ Kalau Mas Bobi nggak keberatan, Mbak Dela diajak sekalian aja
mas, hhe…”, ucapnya menyebut istri saya.
Saya tersinggung juga waktu itu. Tapi setelah kupikir-pikir, apa
salahnya? Akhirnya saya pamit sebentar untuk memanggil istri saya yang tinggal
sendirian di rumah.
“ Gila kamu..! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga.. ?”,
ucap istri saya ketika kuajak.
Pada akhirnya saya malu juga sama istri saya, kuputuskan untuk
tidak kembali lagi ke rumah Hanif. Mendingan langsung tidur saja supaya besok
cepat bangun.
Paginya saya tidak bertemu Hanif, karena sudah lebih dahulu
berangkat. Di teras rumahnya saya hanya melihat istrinya sedang minum teh.
Ketika saya lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam. AGEN POKER
Saya bilang Dela tidak mau kuajak sehingga saya langsung saja
tidur. Matsaya jelalatan menatapinya. Busyet.., dasternya hampir transparan
menampakkan lekuk tubuhnya yang sejak dulu menggodsaya. Tapi ah.., mereka kan
tetangga saya. Tapi dasar memang pikiranku sudah tidak beres, kutunda
keberangkatanku ke kantor, saya kembali ke rumah menemui istri saya.
Seperti biasanya kalau sudah begini saya langsung menarik istri
saya ke tempat tidur. Mungkin karena sudah biasa Dela tidak banyak protes. Yang
luar biasa adalah pagi ini saya benar-benar gila. Saya bergulat dengan istri
saya seperti kesetanan. Kemaluan Dela kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot
sampai istri saya menjerit. Edan, kok saya sampai segila ini ya, padahal hari
masih pagi.
Tapi hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Istri saya sampai
terengah-engah menikmati apa yang kulsayakan terhadapnya. Dela langsung
memegang Penisku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu.
Sungguh, tidak dapat kuceritakan,
“ Mas.., sekarang Mas..!”, pinta istri saya memelas.
Akhirnya saya mendekatkan Penisku ke liang kemaluan Dela. Dan
tempat tidur kami pun ikut bergoyang. Setelah kami berdua sama-sama tergolek,
tiba-tiba istri saya bertanya,
“ Kok Mas tiba-tiba nafsu banget sih..? “, ucap istri saya.
Saat itu tidak menjawan dan saya hanya diam saja karena malu
mengatakan bahwa sebenarnya Icha lah yang menaikkan biraiku pagi ini. Sorenya
Hanif datang ke rumahku,
“ Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya.. ?”, tanyanya
setelah kami berbasa-basi.
“ Maksudmu apa Nif.. ?”, tanya saya.
“ Istri saya tadi cerita, ucapnya tadi pagi dia melihat Mas
Hanif dan Mbak Dela bergulat setelah ngobrol dengannya “, ucap
Loh, saya heran, dari mana Icha nampak kami melakukannya? Oh
iya, baru kusadari ternyata jendela kamar kami saling berhadapan. Saat itu
Hanif langsung menambahkan, AGEN DOMINO
“ Nggak usah malu Mas, saya juga maniak sex Mas.”, ucapnya tanpa
malu-malu.
“ Begini saja Mas,”, tanpa harus memahami perasaanku, Hanif
langsung melanjutkan,
“ Saya-punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara..
?”,, .
“ Acara apa Nif.. ?”, tanya saya penasaran.
“ Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana.. ?”,, .
“ Pesta apaan..? Gila kamu.”,
“ Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuman nyediain makan dan
musiknya aja Mas, nanti minumannya saya yang nyediain. Kita berempat aja,
sekedar refreshing ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya.. ?”,, .
Malamnya, menjelang pukul 08.00 malam, Hanif-pun tiba bersama
istrinya di rumahku. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda
kami. Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan cenderung
maniak pada sex. Diiringi musik yang disetel oleh istri saya, ada perasaan yang
agak aneh kurasakan.
Saya tidak dapat menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh
minuman yang dibawakan Hanif dari rumahnya. Tiba-tiba saja nafsuku bangkit,
saya mendekati istri saya dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak begitu
kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Hanif juga menarik
istrinya dan menciumi bibirnya. AGEN BANDARQ
Saya semakin terangsang, Dela juga semakin bergairah. Saya belum
pernah merasakan perasaan seperti ini. Tidak berapa lama Dela sudah telanjang
bulat, entah kapan saya menelanjanginya. Sesaat saya merasa bersalah, kenapa
saya melakukanhal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak
terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan
pikiran normalku.
Kuperhatikan Hanif perlahan-lahan mulai mendudukkan Icha di meja
yang ada di depan kami. Tidak lama kemudia Hanif-pun mengangkat rok yang
dikenakan istrinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Saya
semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku.
Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya saya sudah menikmati permainan itu.
Icha juga tinggal hanya mengenakan Bra dan CD (celana dalam)nya
saja. Saat itu Icha masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka
menantang. Perlahan-lahan Hanif membuka Bra Icha, tampak dua bukit putih mulus
menantang menyembul setelah penghalangnya terbuka. Kegilaan apa lagi ini, ucap
dalam hatiku.
Seolah-olah Hanif menikmati.
Karena selalu saya perhatikan menawarkan bergantian denganku.
Kulihat istri saya yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang
dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak
keberatan bila posisiku digantikan oleh Hanif. Kemudian kudekati Icha yang kini
tinggal hanya mengenakan CD (celana dalam).
Dengan badan yang sedikit gemetar karena memang ini pengalaman
pertam saya melakukannya dengan orang lain. Lalu kuraba pahanya yang putih mulus
dengan lembut. Sementara Hanif kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Dela
yang biasanya saya lah yang melakukannya. Perlahan-lahan jari-jemariku
mendekati daerah Vagina Icha.
Kuelus bagian itu, walau masih tertutup CD (celana dalam),
tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai
basah. Perlahan-lahan kulepas CD (celana dalam)nya dengan hati-hati sambil
merebahkan badannya di atas meja. Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang
menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Icha ini,
“ Peluklah saya Mas, tolonglah Mas..! ”, racau Icha seolah sudah
siap untuk melakukannya.
Tetapi saya tidak melakukannya. Saya ingin memberikan kenikmatan
yang betul-betul kenikmatan kepadanya malam ini. Tanpa buang waktu saya mulai
memandangi seluruh bagian tubuh Icha yang memang betul-betul sempurna. Biasanya
saya hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian.
Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati.
Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti
ingin melahapnya saja.
Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku
meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yang tidak begitu tebal.
Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah.
Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam. JUDI ONLINE
“ Sssss... Aghhhhhh...”, desah Icha menikmati.
Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua
jari, Icha meracau nikmat. Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Icha,
kuhisap bagian putingnya, tubuh Icha bergetar panas. Tiba-tiba tangannya meraih
Penisku, menggenggam dengan kedua telapaknya seolah tsayat lepas.
Posisi Icha sekarang berbaring miring, sementara saya berlutut,
sehingga Penisku tepat ke mulutnya.
Perlahan dia mulai menjilati Penisku. Gantian badanku sekarang
yang bergetar hebat. Icha memasukkan Penisku ke dalam mulutnya. Ya ampun,
hampir saya tidak sanggup menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh..! Belum
pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Hanif dan istri saya
seperti membentuk angka 69.
Dela ada di bawah sambil mengulum kemaluan Hanif, sementara
Hanif menjilati kemaluan Dela. Napas kami berempat saling berkejaran,
seolah-olah melakukanperjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang entah
sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami. Kini tiga jari kumasukkan ke
dalam Vagina Icha, dia melenguh hebat hingga Penisku terlepas dari mulutnya.
Gantian saya sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepala saya
seperti terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku
sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya sambil kupermainkan di
dalamnya. Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Icha
terengah-engah dan menjerit tertahan meminta supaya saya segera memasukkan
Penisku pada Vagina-nya.
Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir
meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar supaya saya dapat
memasukkan Penisku sambil berjongkok. Perlahan-lahan kuarahkan lubangku menuju
liang milik Icha.
Ketika kepala Penisku memasuki liang itu, Icha mendesis,
“ SsssS... Aghhhhhh... Oughhhh… nikmatnya… Ughhh… Terus Mas,
masukkan lagi, Aghhhh… !!!”, desahnya.
Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik
sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika
saya melakukannya. Mungkin karena selama ini saya hanya melakukannya dengan
istri saya, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.
Tanganku sekarang sudah meremas payudara Icha dengan lembut.
Mulut Icha-pun seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat
bibir itu hingga Icha nyaris tidak dapat bernapas, kutindih dan kudekap
sekuat-kuatnya hingga Icha berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah
tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Saat itu
saya sudah tidak memperdulikan Hanif dan istri saya lagi.
Saat ini yang ada difikiranku adalah sebuah petualangan yang
belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha
Icha. Luar biasa Vagina Icha ini, seperti ada vacum cleaner-nya saja di
dalamnya. Penisku seolah tertarik ke dalam. Dinding-dindingnya seperti
lingkaran magnet saja. Mata Icha merem melek menikmati permainan ini. JUDI POKER
Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu
terengah-engah. Posisi sekarang berubah, Icha sekarang membungkuk menghadap
meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara
saya dari belakangnya dengan berdiri memasukkan Penisku. Hal ini cukup sulit,
karena selain ukuran Penisku besar, liang Vagina Icha juga semakin kencang.
Kemudian saya posisikan kaki Icha dengan cara melebarkan jarak
antara kedua kakinya, lalu dengan perlahan kucoba memasukkan torpedoku. Kali
ini berhasil, tapi Icha melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong Penisku
sambil sesekali menariknya. Vagina Icha terasa kencang sekali. Setelah beberapa
saat, tiba-tiba keluarlah lendir kawin Icha membasahi Penisku hingga terasa
nikmat sekarang.
Kembali kudorong Penisku dan kutarik sedikit, lalu saya
bergoyang semakin lincah, dengan memaju mundurkan pantatku secara konstan.
Sepertinya Icha-pun menikmati posisi sex ini. Buah dada Icha bergoyang-goyang
juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas buah dada
itu, kulihat Icha sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumengerti apa
itu.
Erangannya semakin panjang, kecepatan sodokanku-pun kutambah,
dan saat itu goyangan pinggul Icha-pun semakin cepat dan liar. Saat itu tubuhku
terasa semakin panas. Saat itu saya merasakan ada sesuatu yang terdorong dari
dalam yang tidak kuasa saya menahannya. Sepertinya menjalar menuju Penisku.
Saya masih berusaha menahannya.
Dengan cepatnya kemudian saya mencabut Penisku dan mengangkat
tubuh Icha ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Icha telentang di bentangan
karpet. Secepatnya saya menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua
ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak Vagina Icha menyembul
seakan menantangku kejantananku untuk segera menacapkanya kembali.
Segera kumasukkan lubangku kembali ke dalam liang Vagina Icha.
Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan
mencapai finis saja. Suara yang terdengar dari mulut Icha semakin tidak karuan,
seolah menikmati setiap sesuatu yang kulsayakan padanya. Tiba-tiba Icha
memelukku sekuat-kuatnya, goyanganku pun semakin menjadi liar.
Saat itu saya-pun berteriak sejadinya, terasa ada sesuatu keluar
dari Penisku. Icha menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya
dan menggigitnya sekuatnya, Icha menjerit kesakitan sambil bergetar hebat.
Mulutku terasa asin, ternyata bibir Icha berdarah, tapi seolah kami tidak
memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai.
Di atas sofa Hanif dan istri saya ternyata juga sudah mencapai
puncaknya. Kulihat Dela tersenyum puas. Sementara Icha tidak mau melepaskan
Penisku dari dalam kemaluannya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua
pantatku. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari Penisku masuk ke liang
milik Icha. Kulihat Icha tidak memperdulikannya.
Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya Penisku
terlepas dari Vagina Icha. Icha tersenyum puas, walau kelelahan saya-pun
merasakan kenikmatan tiada tara. Dela juga tersenyum, hanya nampak malu-malu.
Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi. Hingga saat ini peristiwa
itu masih jelas dalam ingatanku.
Hanif dan Icha sekarang sudah pindah dan kembali ke Jakarta.
Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin saya tidak akan pernah
melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Icha berkunjung ke rumah kami,
kebetulan saya tidak ada di rumah. Dia hanya ketemu dengan istri saya.
Seandainya saja saya berada dirumah, pasti saya akan meminta kembali untuk
bertukar pasangan dan berhungan sex. Selesai.
EmoticonEmoticon