Time Is Money - Duta Besar Cina untuk Inggris, Liu Xiaming mendesak negara-negara yang bersengketa di Laut Cina Selatan khususnya Amerika Serikat dan Filipina untuk "berhenti bermain api" di kawasan Laut Cina Selatan.
Liu dalam sebuah artikel di Daily Telegraph, membahas tentang apakah Cina harus menerima keputusan dari proses arbitrase Laut Cina Selatan. Demikian dikutip AGEN BANDARQ IRNA.
"Sangat penting untuk memahami bahwa proses arbitrase ini sebenarnya telah dimulai oleh Filipina secara sepihak tanpa adanya perundingan sebagai upaya untuk melegitimasi pendudukan ilegal mereka di Laut Cina Selatan," tulis Dubes DOMINO ONLINE Cina.
Dia menunjukkan fakta bahwa lebih dari 40 pulau-pulau dan karang di Laut Cina Selatan secara ilegal dengan diduduki oleh beberapa negara termasuk Filipina.
"Cina memilih menahan diri terhadap gugatan Arbitrase dari Filipina yang ingin menutupi pendudukan ilegal dengan jubah hukum, tetapi mencoba `bermain dengan api` akan membahayakan semua pihak," tegas Dubes AGEN POKER Cina Liu.
Menurutnya, satu-satunya cara untuk mengakhiri sengketa di Laut Cina Selatan adalah perundingan.
Manila pada tahun 2013 membawa kasus sengketa kepemilikan pulau-pulau di Laut Cina Selatan ke pengadilan Arbitrase Internasional menyusul meningkatnya ketegangan. Putusan pengadilan dijadwalkan keluar dalam beberapa hari ke depan.
Lembaga Hukum AGEN DOMINO Internasional Cina pada sabtu juga merilis sebuah statemen, yang menyatakan bahwa manila mengambil langkah keliru dan Beijing tidak akan mengikuti pengadilan seperti itu dan menolak menerima putusan apapun.
Cina sudah lama terlibat sengketa soal status kepemilikan Laut Cina Selatan dan Timur dengan para tetangganya. Cina memiliki banyak klaim hampir 90 persen atas wilayah Laut Cina Selatan dan Timur berdasarkan peta kuno yang dimilikinya. Namun beberapa negara lainya "Malaysia, Brunei, Filipina, Vietnam dan Taiwan" BANDAR DOMINO99 juga mengajukan klaim sehingga menjadi tumpang tindih.
Koran China Daily menulis bahwa bukan hanya Filipina dan Cina saja yang terjadi perselisihan, namun AS dan Cina juga terjadi perselisihan di Laut Cina Selatan yang sudah mencapai tahap yang mengkhawatirkan dan memiliki resiko konfrontasi.
EmoticonEmoticon