Time Is Money - Beberapa pria melakukan serangan di sebuah gereja di kota Saint-Etienne-du-Rouvray di wilayah Normandy, Prancis utara. Dua pria itu membantai pendeta yang bertugas di dalam gereja dengan cara menggorok hingga tewas. Dua pelaku disebut anggota ISIS.
Seperti dilansir AFP AGEN DOMINO, Selasa (26/7/2016), kelompok ISIS sudah membenarkan bahwa dua orang yang melakukan pembantaian di gereja adalah 'tentaranya'. Pria yang bersenjatakan pisau itu menggorok leher seorang pendeta senior hingga tewas.
Show penyanderaan di kota Saint-Etienne-du-Rouvray terjadi kurang dari dua minggu setelah pembantaian truk di kota Riviera, Nice, yang menewaskan 84 orang dan juga diklaim oleh ISIS.
Dua orang yang bersenjatakan pisau memasuki Gereja St-Etienne yang sudah berusia beberapa-abad di kota kelas pekerja itu saat misa pagi berlangsung. BANDAR DOMINO99
Suster Danielle, seorang biarawati yang berada di gereja pada saat kejadian, mengatakan bahwa pendeta Jaques Hamel dibunuh saat mengenakan jubah putih dan saat berada di sacred place. "Mereka memaksanya untuk berlutut dan tidak bergerak," katanya.
"Dia mencoba berjuang, ia mencoba," katanya kepada radio lokal AGEN POKER RMC dan menceritakan bahwa pendeta senior itu berusia sekitar 80 tahun.
"Dia tahu apa yang terjadi," imbuhnya.
Suster itu menjelaskan, dua orang penyerang berbicara dengan menggunakan bahasa Middle Easterner dan merekam penyerangan itu. Beruntung, Suster Danielle bisa melarikan diri.
Presiden AGEN BANDARQ Francois Hollande mengatakan, para pria penyerang itu mengaku mereka bertindak atas nama ISIS sebelum ditembak mati oleh polisi.
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan bahwa dari lima orang yang disandera di gereja, tiga dibebaskan tanpa luka dan lainnya berada dalam kondisi kritis.
Seorang DOMINO ONLINE sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan para penyerang bersenjatakan pisau, gun tua yang tidak berfungsi, dan "paket palsu" yang seolah-olah mengandung bahan peledak.
EmoticonEmoticon