Time Is Money - Permaisuri Michiko merasa terkejut ketika melihat
sebuah berita utama di surat kabar tentang suaminya Kaisar Akihito. Dalam
berita utama tersebut disebutkan bahwa Kaisar Akihito akan turun tahta. DOMINO ONLINE
Dilansir Reuters, Minggu (23/10/2016), Akihito (82) dua bulan lalu mengisyaratkan akan turun tahta. Ia mengatakan dalam pidato di televisi yang jarang terjadi bahwa dirinya khawatir usia membuat tugas kerajaan sulit dikerjakannya.
Langkah itu belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang. Hal itu tidak mungkin terjadi di bawah hukum saat ini. AGEN DOMINO
Tetapi sebuah pertemuan terjadi antara para ahli untuk membahas bagaimana kemungkinan ini akan dilakukan. Dalam sambutan tertulis untuk menandai ulang tahunnya, Michiko yang menikah dengan keluarga kekaisaran Jepang tahun 1959 menyampaikan ia telah mendengar pidato kaisar pada Agustus lalu. AGEN BANDARQ
"Saya juga telah diskusi dengan anak-anak serta Putra Mahkota Naruhito dan Pangeran Akishino. Namun ketika saya melihat tulisan 'turun tahta ketika masih hidup', kata-kata dalam huruf besar di halaman depan koran membuat saya terkejut," kata Permaisuri Michiko. AGEN POKER
"Itu mungkin karena saya tidak pernah menemukan seperti itu di buku sejarah. Satu atau dua detik saya terkejut dan sedih. Mungkin saya sedikit terlalu sensitif," lanjutnya.
Kesehatan Akihito memang sempat menjadi berita utama di Jepang beberapa tahun terakhir. Tahun 2012, ia menjalani operasi bypass kanker arteri koroner dan berjalan lancar. Beberapa bulan setelahnya, ia dirawat di rumah sakit untuk penyakit demam dan bronkitis yang dideritanya. JUDI ONLINE
Akihito sendiri mengakui bahwa sejak 2010 mengalami masalah pendengaran. Serta pada 2008 sukses menjalani operasi kanker prostat.
Seorang kaisar disebut dalam Konstitusi Jepang sebagai simbol negara dan persatuan rakyat, dan tidak memiliki kekuatan politik. Akihito tidak secara terang-terangan mengutarakan niatnya untuk turun tahta, namun pernyataannya mengesankan demikian.
"Ketika saya mempertimbangkan level kebugaran saya yang berangsur menurun, saya khawatir akan menjadi sulit bagi saya untuk menjalankan tugas saya, sebagai simbol negara dengan seutuhnya, seperti yang saya lakukan hingga saat ini," ucap Akihito dalam pernyataannya. JUDI POKER
"Bahkan dalam kasus semacam itu, bagaimanapun juga, tidak akan mengubah fakta bahwa kaisar akan terus menjadi kaisar hingga akhir hidupnya, meskipun dia tidak mampu secara penuh menjalankan tugas sebagai kaisar," cetus Akihitio dalam pernyataannya.
Dilansir Reuters, Minggu (23/10/2016), Akihito (82) dua bulan lalu mengisyaratkan akan turun tahta. Ia mengatakan dalam pidato di televisi yang jarang terjadi bahwa dirinya khawatir usia membuat tugas kerajaan sulit dikerjakannya.
Langkah itu belum pernah terjadi sebelumnya di Jepang. Hal itu tidak mungkin terjadi di bawah hukum saat ini.
Tetapi sebuah pertemuan terjadi antara para ahli untuk membahas bagaimana kemungkinan ini akan dilakukan. Dalam sambutan tertulis untuk menandai ulang tahunnya, Michiko yang menikah dengan keluarga kekaisaran Jepang tahun 1959 menyampaikan ia telah mendengar pidato kaisar pada Agustus lalu. AGEN BANDARQ
"Saya juga telah diskusi dengan anak-anak serta Putra Mahkota Naruhito dan Pangeran Akishino. Namun ketika saya melihat tulisan 'turun tahta ketika masih hidup', kata-kata dalam huruf besar di halaman depan koran membuat saya terkejut," kata Permaisuri Michiko.
"Itu mungkin karena saya tidak pernah menemukan seperti itu di buku sejarah. Satu atau dua detik saya terkejut dan sedih. Mungkin saya sedikit terlalu sensitif," lanjutnya.
Kesehatan Akihito memang sempat menjadi berita utama di Jepang beberapa tahun terakhir. Tahun 2012, ia menjalani operasi bypass kanker arteri koroner dan berjalan lancar. Beberapa bulan setelahnya, ia dirawat di rumah sakit untuk penyakit demam dan bronkitis yang dideritanya. JUDI ONLINE
Akihito sendiri mengakui bahwa sejak 2010 mengalami masalah pendengaran. Serta pada 2008 sukses menjalani operasi kanker prostat.
Seorang kaisar disebut dalam Konstitusi Jepang sebagai simbol negara dan persatuan rakyat, dan tidak memiliki kekuatan politik. Akihito tidak secara terang-terangan mengutarakan niatnya untuk turun tahta, namun pernyataannya mengesankan demikian.
"Ketika saya mempertimbangkan level kebugaran saya yang berangsur menurun, saya khawatir akan menjadi sulit bagi saya untuk menjalankan tugas saya, sebagai simbol negara dengan seutuhnya, seperti yang saya lakukan hingga saat ini," ucap Akihito dalam pernyataannya. JUDI POKER
"Bahkan dalam kasus semacam itu, bagaimanapun juga, tidak akan mengubah fakta bahwa kaisar akan terus menjadi kaisar hingga akhir hidupnya, meskipun dia tidak mampu secara penuh menjalankan tugas sebagai kaisar," cetus Akihitio dalam pernyataannya.
EmoticonEmoticon