Time Is Money - Berbicara
mengenai keperawanan dan seks adalah hal yang tabu di negeri ini. Tak banyak
orang punya keberanian untuk menyuarakan pemikiran dan pengalamannya mengenai
seks. Padahal seks tak melulu tentang pornografi, ada banyak pengetahuan lain
yang bisa kita petik dan pelajari demi kehidupan yang lebih baik.
Seperti salah
satu pembaca Hipwee ini. Dirinya (yang meminta namanya
disamarkan) punya keberanian untuk berbagi cerita kepada kita tentang
pengalamannya melepas keperawanan sebelum menikah. Dalam artikelnya, ia jujur
berbagi cerita dengan harapan agar pengalamannya bisa dijadikan sebuah
pembelajaran bagi kita semua.
—
Aku kembali
menyesap teh jahe di hadapanku. Memandang cairan hangat dalam cangkir yang kini
setengah kosong seraya berpikir keras. Haruskah aku menceritakan kesalahan
besarku pada dunia yang belum tentu dapat menerimanya? Haruskah aku membuka
sebuah aib yang seharusnya aku jaga karena Tuhan pun telah menutupnya
rapat-rapat? Atau seperti yang sudah lama aku pertimbangkan, menulis kisahku
agar bisa dijadikan perenungan bagi orang lain?
Setelah melalui
pertentangan batin dan logika yang melelahkan, akhirnya aku memutuskan untuk
berbagi sepenggal perjalanan hidupku agar bisa dijadikan sebuah pelajaran
bersama. Aku yakin, di luar sana banyak perempuan yang masih bisa diselamatkan
dan menyelamatkan diri mereka sendiri setelah membaca pangakuanku. Atau paling
tidak jika mereka bernasib sama denganku, mereka mengetahui apa yang harus
mereka lakukan. DOMINO ONLINE
Aku tidak sedang mencari pembenaran. Sebelum menghakimiku
lebih jauh, izinkan aku menceritakan pengalamanku lebih dulu
Aku adalah perempuan yang aktif secara seksual sebelum
menikah dan kehilangan keperawanan di usia yang belum lagi genap 19 tahun.
Entah siapa yang harus disalahkan, namun di usia yang bukan lagi remaja
tanggung itu, aku sama sekali tidak mengerti pentingnya sebuah keperawanan.
Yang aku tahu, berhubungan seksual di luar pernikahan adalah dosa besar —
titik.
Aku tak pernah mendapat pendidikan seksual yang benar di
keluarga maupun sekolah. Pun tidak ada yang mengatakan padaku bahwa selain
perihal dosa, melepas keperawanan adalah pertaruhan hidup yang tak mudah
konsekuensinya.
Aku tidak sedang mencari pembenaran. Akan tetapi,
berkaca dari pengalamanku dan pengalaman banyak perempuan sepertiku di luar
sana, bahwa pendidikan agama saja tidaklah cukup. Kata dosa terlalu abstrak
sekaligus terlalu mudah dilemahkan oleh hawa nafsu.
Karenanya, aku tidak akan menggunakan dalil-dalil agama
untuk mengajakmu menjaga keperawanan dan berhubungan seksual hanya setelah ijab
qabul atau janji suci di atas altar. Cukuplah orang tuamu atau para pemuka
agama yang fasih melafalkan ancaman dosa dan api neraka bagi mereka yang
melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan.
Sebaliknya, aku akan memberitahumu apa yang tidak pernah
mereka katakan tentang melepas keperawanan dan menjadi seorang yang aktif
secara seksual sebelum menikah. Apa yang aku tulis disini adalah pengalamanku
sendiri, pengalaman orang-orang dan hasil observasi dari beratus-ratus jam
curhat dan obrolan santai bersama beberapa teman, baik perempuan maupun
laki-laki. AGEN POKER
Seks bisa menjadi sebuah
candu, kawan. Sekali kamu melakukannya ia akan terus jadi kebutuhan
Saat kamu memilih untuk melepas keperawananmu sebelum
menikah, kamu tidak akan menjadi orang yang sama lagi dengan dirimu yang
sebelumnya. Kegiatan seksual akan menjadi sebuah kebutuhan baru bagimu yang
harus terpenuhi.
Gak
semangat banget gue. HBL (Haus Belaian Lelaki). Pacar gue udah hampir sebulan
gak ngapelin.
Bunga, seorang teman
Seperti halnya rokok, seks pun dapat menjadi candu.
Kebutuhan seksual yang tak terpenuhi dapat mengganggu mood-mu dan
membuatmu merasa tidak bersemangat sehingga dapat menurunkan produktivitasmu.
Jika seks sudah menjadi sebuah kebutuhan bagimu, secara
naluriah kamu akan berusaha mendapatkannya dan mencari pemenuhan. Masalahnya,
dari mana kamu bisa selalu memenuhi kebutuhan seksmu jika kamu belum menikah?
Hubungan seks yang harusnya
sakral bisa terasa makin kasual. Pertimbanganmu tak lagi panjang saat diajak
berbagi peluh dan saling merengkuh otot yang pejal
Dia
bukan pacar gue. Kita ngelakuinnya cuma sekali, kok. Karena kita terbawa
suasana malam itu. Semua ngalir gitu aja.
Mawar, seorang teman
Jika kamu sudah pernah berhubungan seks sebelumnya,
pertahananmu terhadap godaan untuk berhubungan seks akan semakin lemah. Kamu
tidak akan berpikir seribu kali untuk melakukannya lagi dengan dalih:
Lagi
pula aku sudah gak perawan, kok.”
Hal ini disebabkan seks yang telah menjadi kebutuhan
yang harus selalu kamu penuhi.
Sudah lama aku ingin berhenti menjadi seorang yang sexually active sebelum menikah. Tapi hal itu sangat
tidak mudah. Butuh waktu satu setengah tahun untukku benar-benar berhenti,
sehingga saat ini aku free
from sexual activity.
Pertahananku mudah goyah karena melakukan hubungan
seksual bukan lagi hal yang berarti. Lain halnya jika kamu belum pernah
melakukan hubungan seksual sama sekali, menahan hasrat biologismu yang satu ini
akan jauh lebih mudah. AGEN DOMINO
Akan ada ketakutan yang
selalu menghantuimu. Tak ada jaminan bahwa dia 100% setia padamu. Risiko
tertular Penyakit Menular Seksual terasa makin mengganggu
Yang satu ini memang terdengar sangat klise. Aku yakin
pasti kamu sering mendengarnya. Tapi apakah kamu benar-benar menyadari bahwa
kamu bisa saja tertular penyakit yang berbahaya karena seks bebas? Apa kamu
yakin, dia, laki-laki yang bersih dan selalu tampil klimis itu tak membawa
kuman Treponema penyebab raja singa?
Jika kamu berdalih bahwa kamu hanya melakukannya dengan
cowokmu dan begitupun cowokmu hanya melakukannya denganmu, apakah ada jaminan
bahwa ia setia di belakangmu? Nope,
dear!
Berhubungan seks selalu
sepaket dengan kemungkinan hamil di luar nikah. Memilih melahirkannya atau
aborsi sama-sama akan mengubah hidupmu selamanya
Bayi
yang dulu merupakan hal yang aku anggap lucu sekarang berubah menjadi hal yang
menakutkan. Setiap malam aku selalu dihantui oleh suara tangis bayi.
Marry,
pacar seorang teman.
Ketika kamu hamil di luar nikah, pilihanmu ada dua.
Aborsi atau menikah dengan kesiapan mental yang belum mumpuni. Dari dua pilihan
itu, Marry dan pacarnya memilih untuk aborsi. Saat ini luka aborsi Marry sudah
sembuh dan ia bisa beraktifitas seperti sedia kala. Namun luka psikologisnya?
Belum sama sekali. AGEN BANDARQ
Ibu
mertua gue selalu maki-maki gue karena kesalahan sepele. Padahal waktu gue dan
suami masih pacaran, dia baik banget sama gue. Tapi setelah nikah (karena hamil
duluan) dia benci banget sama gue, karena katanya gue ngerusak masa depan
anaknya. Padahal, kalo mau ngomongin siapa yang hidupnya paling rusak ya gue!
Umur segini gue udah harus momong anak sana-sini.
Karin,
teman dari seorang teman
Kepekaanmu
pada perhatian pria juga harus makin teruji. Kadang kamu tak tahu lagi —
perhatiannya memang bukti ketulusan, atau sekadar ingin menjadikanmu objek
pelampiasan?
Jika kamu berhubungan seksual dengan seorang cowok atau
pacarmu, kamu akan sulit mengenali motif cowok itu kepadamu. Apakah perbuatan
baiknya murni karena kasih sayang, atau hanya untuk memenuhi kebutuhan
seksualnya darimu.
Cewek:
Aku gak enak badan, nih. Mana di rumah lagi nggak ada siapa-siapa
Cowok:
Loh, orang rumah pada kemana emangnya?
Cewek:
Ke luar kota
Cowok:
Aku ke rumah ya. Sekalian aku bawain bubur panas buat kamu
Cewek:
Tapi di luar hujan deras loh, masa kamu mau kesini jauh-jauh cuma buat anter
bubur aja?
Cowok:
Gak apa-apa, sayang. Buat kamu apa aja aku lakuin
Mari majukan ceritanya satu jam kemudian. Dia akan
datang ke rumahmu setengah basah karena menerobos hujan dengan motor sport-nya.
Menyuapimu bubur dengan tidak sabar. Lalu mengatakan padamu bahwa ia
kedinginan dan butuh dipeluk (yang berakhir dengan kamu harus memenuhi
kebutuhan seksnya).
Mungkin akan ada pula satu keadaan dimana sebenarnya
cowokmu sudah tidak lagi mencintaimu namun ia tetap bertahan denganmu hingga ia
mendapat cewek lain yang bisa memenuhi kebutuhan seksualnya. JUDI ONLINE
Gue udah
nggak cinta sih. Tapi ngga niat juga untuk mutusin dia. Nantilah kalo udah ada
pengganti yang bisa ngasih gue jatah.
Black, seorang teman
Aku yakin tidak semua laki-laki berpikiran sejahat itu.
Namun kemungkinan bahwa kamu hanya dimanfaatkan selalu ada, ‘kan?
Melepaskan pria yang sudah
mengambil keperawananmu bukan perkara mudah. Sebrengsek apapun dia tak jarang
kamu memilih bertahan dan menyerah
Ketika kamu memberikan keperawananmu kepada seorang
cowok, kamu akan terikat sangat kuat dengannya. Itulah alasan, mengapa banyak pasangan
yang tidak juga berpisah walaupun hubungan percintaan mereka seperti neraka.
Memang tidak bisa digeneralisir, namun dari pengamatanku, banyak sekali
pasangan yang berpacaran bertahun-tahun dengan hubungan yang tak harmonis dan
tak bahagia tetap mempertahankan hubungannya.
Cewek yang sudah menyerahkan keperawanannya akan sangat
takut kehilangan sang pacar. Hal ini sangat tidak sehat untuk sebuah hubungan.
Karena cewek tersebut akan sangat permisif terhadap sikap cowok yang
semena-mena sehingga hubungan mereka tidak seimbang.
Aku pun mengalami hal ini. Aku menyadari banyak cowok
yang lebih baik dan lebih mencintaiku dari pacarku dulu. Namun aku merasa
seperti tak memiliki pilihan lain karena aku sudah memberikan semua yang aku
miliki kepada pacarku. Sehingga mau tak mau, aku bertahan dengannya.
Masa lalu bukan tisu sekali
pakai yang mudah dibuang. Dalam hubungan barumu status “tidak perawan” akan
tetap dikenang
Kemaren
pacar gue nampar gue lagi pas kita berantem hebat. Dia cemburu banget gue
dikasih cokelat sama cowok. Padahal lo tau sendiri kan, kalo gue dan cowok itu
gak ada apa-apa. Itu Cuma hadiah ulang tahun yang biasa banget.
Melati, seorang teman
Setelah melakukan hubungan seksual, kamu akan lebih
protektif dan memiliki rasa cemburu yang lebih besar satu sama lain. Aku banyak
menjumpai kasus dimana seorang cowok melakukan kekerasan kepada pacar yang
sudah disebadaninya, namun tidak pernah melakukan kekerasan serupa pada mantan
pacar lain yang tidak pernah berhubungan seksual dengannya. JUDI POKER
Menurutku, hal ini disebabkan karena rasa sayang dan
cemburu yang berlebihan serta rasa memiliki secara utuh sehingga dapat
memunculkan sikap semena-mena.
Setiap
kali kita bertengkar, pacarku pasti menyinggung soal ketidak-perawananku.
Sehingga, apapun masalahnya akulah yang akhirnya meminta maaf. Dia seolah-olah
tidak pernah bersalah dalam hubungan kami hanya karena aku sudah tidak perawan
dan dia masih perjaka
Aku
Ya, itu adalah pengalaman pribadiku. Pacarku yang masih
perjaka selalu menyiksaku secara psikologis dengan bersikap seolah-olah aku
sangat hina dan dia telah memuliakanku karena dia tetap memilihku walaupun aku
tak lagi perawan. Sakit? Sudah pasti.
Tentu ada laki-laki yang
bisa menerimamu apa adanya. Tapi ada juga yang tak bisa berbesar hati ketika
tahu kondisimu yang sudah tak perawan lagi
Ketika kamu menyadari bahwa hubunganmu dengan pria yang
telah kau berikan keperawananmu dengan suka rela ternyata tak dapat
dipertahankan, kamu akan menemukan masalah ini.
Tidak semua cowok mau menerima cewek yang sudah tidak
perawan sebagai istri. Kalaupun ia menyatakan akan menerimamu apa adanya, bukan
tidak mungkin di kemudian hari dia akan mengungkit-ungkit kembali masa lalumu
yang kelam.
Kamu bisa saja tidak memberitahukan masa lalumu kepada
sang calon suami. Namun, apakah sebuah ikatan pernikahan yang awalnya dilandasi
kebohongan akan berjalan dengan baik? Ku rasa tidak sama sekali.
Pandangan orang tidak lagi
hanya ditentukan oleh perilakumu. Melainkan juga keputusan menyerahkan
keperawanan yang kamu ambil di masa lalu
A: Si
Anggrek cantik, ya! Baik lagi, jago masak, suka sama anak-anak
B: Iya
istriable banget. Tapi tau nggak sih lo kalo dia udah nggak perawan?
A: Hah,
masa? Tau dari mana lo?
B: Jadi
dia itu mantannya si C. Si C cerita bla bla bla..
A: Wah,
sayang banget ya, mau aja si Anggrek kaya gitu
Tidak semua cewek yang rela melepaskan keperawanannya
sebelum menikah adalah cewek nakal. Tapi dalam budaya Indonesia yang masih
kental unsur religiusnya, keperawanan adalah suatu yang sakral, dan melakukan
hubungan seks sebelum menikah adalah hal yang tabu. Sehingga bagi para
pelakunya akan mendapatkan penghakiman sosial.
Dipandang rendah, dicaci, atau paling tidak, dikasihani
seperti contoh dialog di atas adalah hal yang akan kamu hadapi jika kamu
melakukan hubungan seks sebelum menikah.
Pada akhirnya, mereka yang
menjaga keperawanan sebelum menikah akan dinilai sebagai perempuan yang lebih
istimewa dan terhormat. Kamu harus terima, walau tak sepenuhnya sepakat
Banyak sekali cowok yang mengaku bahwa keperawanan bukan
suatu hal penting yang harus diributkan. Dari obrolan ringanku dengan mereka,
hampir semua cowok dengan gentle-nya
mengatakan mereka dapat menerima cewek yang sudah tidak perawan sebagai pacar
atau istrinya kelak. Namun, benarkah semurni itu penerimaan mereka? Benarkah
pandangan mereka tentang perawan atau tidak, bukan lagi menjadi masalah
penting?
Aku
nggak akanlah making love sama pacarku. Dia masih perawan. Aku
emang rusak, tapi aku gak mau merusak sesuatu.
Red,
seorang sahabat
Aku have
sex sama beberapa
cewek, tapi bukan sama pacarku yang sekarang. Aku terlalu sayang sama dia.
Enggak tega juga karena dia masih perawan.
Blue,
seorang teman
Apa yang bisa kita tangkap dari pengakuan cowok-cowok di
atas? Ya, mereka lebih menghargai perempuan yang bisa menjaga dirinya sehingga
mereka terdorong juga untuk ikut menjaga. Mengambil sebuah keperawanan adalah
sebuah beban dan diidentikkan dengan merusak sesuatu bagi mereka.
Hal itu juga lah yang mendasari mengapa cowok dengan
mudahnya have seks dengan perempuan yang tidak lagi
perawan. Karena mereka merasa tidak punya beban dan tidak merasa merusak!
Cewek-cewek menyukai bad boy yang menjadi good boy hanya
karena dirinya. Sementara cowok-cowok menyukai good girl yang menjadi bad girl
hanya karena dirinya.
Mengapa bisa begitu? Karena dua-duanya menciptakan rasa
diistimewakan. Cewek-cewek akan merasa dirinya berbeda dan istimewa ketika
dapat mengubah bad
boy menjadi good boy.
Sementara cowok-cowok akan merasa sangat tersanjung jika dia bisa mendapatkan
cewek baik-baik yang menjadi nakal hanya untuk dirinya.
Namun pada akhirnya, semua pilihan tetap berada di
tanganmu. Bagimu yang masih mempunyai pilihan, memilihlah dengan bijak. Karena
jika saja waktu tak terlalu jauh, aku pun ingin kembali untuk dapat menganulir
pilihanku. Dan bagimu yang bernasib sama denganku, kuatlah!
Renungkanlah kembali jalan hidup yang kamu ambil dan
sedang kamu tapaki. Jika kamu merasa kacau, mungkin tandanya kamu harus kembali
pada Tuhan. Hanya Dia yang tidak akan pernah mencampakkan dan memandangmu
rendah.
EmoticonEmoticon