Time Is Money - Peringatan menakutkan telah dikeluarkan organisasi
penelitian Rand Corporation yang menyoroti perseteruan antara Amerika Serikat
dan China belakangan ini. Kelompok research organization pertahanan yang
berbasis di AS ini menyatakan, jika pecah perang AS lawan China akan intens,
merusak dan berlarut-larut. DOMINO ONLINE
Organisasi penelitian itu mengingatkan bahwa China bukan
lawan sembarangan bagi AS. Selama satu dekade terakhir, kekuatan militer China
sudah bisa menyamai AS.
Peringatan ini muncul di tengah ketegangan AS dan China
terkait polemik sengketa Laut China Selatan, di mana China telah membangkang
pada putusan Pengadilan Tetap Arbitrase (PCA) di Den Haag Juli lalu. PCA
membuat putusan setelah Filipina mengajukan gugatan arbitrase dan hasilnya
semua klaim China atas kawasan Laut China Selatan tidak diakui atau China
dinyatakan kalah dalam PCA. AGEN POKER
Peringatan dari Rand Corporation ini dilansir dalam sebuah
laporan berjudul "War With China, Thinking Through the Unthinkable".
"Jika insiden terjadi atau krisis memanas, keduanya
memiliki insentif untuk menyerang pasukan musuh," bunyi laporan itu. AGEN DOMINO
"Dan jika permusuhan meletus, keduanya memiliki
kekuatan, teknologi, kekuatan industri, dan tenaga yang cukup untuk melawan di
hamparan luas mencakup daratan, laut, udara, ruang angkasa dan dunia
maya," lanjut laporan Rand Corporation.
Laporan ini juga memperingatkan bahwa AS memiliki kekuatan
militer untuk memenangkan setiap konflik untuk saat ini. Pada tahun 2025, Rand
memprediksi China telah membangun kemampuannya. Namun, organisasi itu meyakini
kemenangan akan dipegang AS. AGEN BANDARQ
Dalam catatan angka, AS tetap jadi negara dengan militer
terboros di seluruh dunia. Militer AS menghabiskan empat kali lebih banyak dari
saingannya, militer China.
Angka yang dikeluarkan oleh Global Firepower (GFP)
menegaskan bahwa belanja militer AS pada tahun 2015 adalah yang tertinggi,
yakni US581 juta, diikuti oleh militer China USD155 juta.
Masih menurut laporan Rand, konflik AS dan China akan
berdampak besar pada biaya politik dan ekonomi. Rand mengakui perang
kemungkinan tidak terjadi untuk menghindari kerusakan ekonomi dan politik. JUDI ONLINE
"Namun konsekuensi dari perang bisa jauh melampaui
dari keberhasilan dan kegagalan militer; ekonomi dunia bisa bergoyang, dan
ketertiban internasional seperti itu bisa hancur," lanjut laporan Rand
Corporation.
Jika perang itu terjadi, maka kemungkinan akan dimulai di
Asia Timur dengan manuver kapal-kapal dan serangan digital. Organisasi itu
menambahkan bahwa persenjataan nuklir tidak mungkin digunakan, karena tidak ada
pihak yang bersedia menanggung risiko dari penggunaan senjata yang
menghancurkan seperti itu.
Pakar keamanan digital, Profesor Greg Austin mengatakan,
China dan AS setuju bahwa kedunya berusaha untuk menghindari "biaya"
jika perang menjadi pilihan.
Profesor peneliti di UNSW Canberra itu mengatakan,
berdasarkan penelitiannya selama satu dekade terakhir, dia tidak percaya China
akan mampu menyamai AS dalam hal kekuatan militer. "China akan kehilangan
sekarang dan dalam waktu 10 tahun," katanya. JUDI POKER
"Saya tidak punya alasan untuk percaya China secara
signifikan dapat membalikkan keunggulan AS yang memiliki sekutu, Jepang, Korea
Selatan dan Taiwan," ujarnya.
Austin melanjutkan, bahwa China masih mengakui
teknologinya masih lemah.
Dr Euan Graham, Direktur Program Keamanan Internasional di
Lowy Institute mengatakan kepada news.com.au, Senin (15/8/2016), bahwa perang
semacam itu tidak mungkin. Namun, dia menilai skenario kasus terburuk dari
perang AS dan China yang ditulis Rand Corporation adalah penting.
Dia mengatakan, negara-negara yang memiliki senjata
nuklir, termasuk China dan AS, biasanya mengambil semua langkah untuk
menghindari penggunaannya. "Tapi hanya karena mereka memilikinya, tidak
berarti kita harus mengasumsikan perang tidak akan terjadi," katanya.
Dr Graham yakin masalah nuklir akan bermasalah terutama
jika perang terjadi di laut.
EmoticonEmoticon