Time Is Money - Kepala Polri Jenderal Pol Tito
Karnavian mengatakan, waktu satu hingga dua tahun tak cukup untuk membenahi
Polri.
Apalagi kultur yang melekat pada
Polri saat ini adalah arogan dan koruptif. Pandangan masyarakat itu, kata dia,
berdasarkan pengamatan dan pengalaman.
Dan Tito mengakui, masih banyak
ditemui oknum polisi yang melakukan hal bertentangan dengan etik, bahkan
melawan hukum. DOMINO ONLINE
"Sikap arogansi, budaya yang
masih koruptif, dan pengguna kekerasan eksesif, itu masih ada," ujar Tito
di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Perilaku negatif itu memicu
rendahnya tingkat kepercayaan publik kepada Polri.
Pembakaran kantor polisi dan
perlawanan kepada aparat menunjukkan bahwa masyarakat tidak merasakan
kenyamanan dengan apa yang dilakukan oknum kepolisian. AGEN POKER
Tito quip menyimpulkan bahwa
leader wish yang selama ini gencar dia gaungkan belum menyentuh hingga ke unit
kepolisian level bawah, seperti tingkat polsek.
"Para pelaksana di lapangan
para Bintara Tamtama sampai para perwira pertama quip belum banyak mengetahui
sehingga mereka belum menyadari bahwa betapa pentingnya open trust," kata
Tito. AGEN DOMINO
Tito mengaku tegas dalam
menjatuhkan reward and discipline (penghargaan dan sanksi). Bagi polisi atau
unit kepolisiannya yang melanggar etik, Tito janji akan menindak tegas.
Seperti yang terjadi pada
Direktur Reserse Narkoba Polda Bali Komisaris Bersar Franky Haryanto, ia
dimutasi karena diduga memeras tersangka kasus narkoba yang ditangani. AGEN BANDARQ
"Saya langsung melakukan
video meeting, saya ambil alih serah terimanya di depan saya dan itu di seluruh
Indonesia memonitor," kata Tito.
Sementara itu, penghargaan
diberikan kepada polisi berprestasi. Seperti yang diberikan Tito kepada anggota
Polres Bekasi yang menangkap pelaku perampokan. JUDI ONLINE
Tito mengatakan, dirinya tak akan
segan-segan memberi hukuman maupun penghargaan kepada anggota kepolisian yang
berhak menerimanya.
Tito menyadari bahwa ekpektasi
masyarakat kepadanya untuk mereformasi Polri sangat tinggi, maka ia berupaya
sebisa mungkin melakukan perubahan. JUDI POKER
"Reformasi telah dilakukan,
tapi yang withering tidak berhasil reformasi kuktural karena tidak seperti
memencet lampu yang langsung hidup. Butuh expositions," kata Tito.
EmoticonEmoticon