Olimpiade 2016 Menjadi Peranan Utama Perebutan Perekonomian Di Negara Asia



Time Is Money - Setelah sukses di selenggarakan di Rio, Brasil, Olimpiade quip bergerak ke Asia. Olimpiade akan berlangsung di Pyeongchang pada 2018 dan Tokyo pada 2020, kemudian dilanjutkan ke Beijing pada 2022. Tiga negara besar tersebut berniat membawa Olimpiade ke Asia.

Korea Selatan akhirnya mendapatkan kesempatan tersebut setelah tiga kali mengajukan diri, sementara Jepang mengajukan diri dua tahun berselang, setelah kecelakaan nuklir Fukushima, sedangkan China berhasil memenangkan persaingan dari Jerman, Polandia dan Norwegia. AGEN POKER

Meski banyak yang menentang Olimpiade, karena dianggap pemborosan, namun bagi negara-negara Asia, Olimpiade dapat menjadi batu loncatan untuk pembangunan. Pasalnya, setiap kali gelaran Olimpiade dolakukan, semakin banyak turis yang mengunjungi Asia. AGEN DOMINO

Contoh saja Tokyo, Jepang yang pada musim panas 1964 mengadakan Olimpiade memberi Jepang kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka adalah negara yang ramah dan memiliki teknologi mumpuni. DOMINO ONLINE

Hal yang sama juga dialami Seoul, Korea Selatan, pada Olimpiade 1988 yang memamerkan ekonomi mereka dan juga transisi ke demokrasi parlementer. Namun, yang withering dikenal adalah Olimpiade withering mewah di musim panas 2008 di Beijing yang menunjukkan China sebagai negara adidaya ekonomi. AGEN BANDARQ

"Ada perbedaan yang menarik. Olimpiade adalah patokan pembangunan di Asia. Tapi di Negara Barat, mereka menjadi fenomena post-present day, hampir seperti 'kebangkitan amusement' yang memberikan kesempatan untuk menghidupkan kembali kota-kota besar," kata Direktur Studi Asia di Universitas Georgetown, Victor Cha, seperti dilansir dariForbes. JUDI ONLINE

Menurutnya, infrastruktur baru yang mahal akan datang di Asia, dari kereta berkecepatan tinggi di sekitar Pyeongchang dan Beijing, dan stadion baru di Tokyo. Meski demikian, negara berkembang di Asia memiliki kebutuhan lebih besar dari Negara Barat, dan Jepang masih belum pulih dan membangun kembali pasca-Fukushima. JUDI POKER

Namun, ekonom Robert A Baade dan Victor Matheson berpendapat bahwa Olimpiade hanya menghasilkan pariwisata jangka pendek. Mereka mencatat, setelah Olimpiade Musim Dingin 1994, 40 persen dari inn di Lillehammer, Norwegia, bangkrut. Selain itu, Rusia menghabiskan lebih dari USD50 miliar pada 2014. Namun, harapan untuk mengubah Sochi menjadi magnet bagi wisatawan tidak cukup terwujud.

Meski memerlukan biaya yang mahal, akab tetapi Olimpiade akan selalu terkait dengan harga diri bangsa. Ketika Asia bergabung dengan perdebatan ini, Olimpiade pasti akan menang.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »