Beijing Menolak Kasus Arbitrase Laut Tiongkok Selatan



Time Is Money - Tiongkok menyatakan pihaknya siapa memulai negosiasi dengan pihak Philipina terkait sejumlah isu Laut Tiongkok Selatan jika Manila mengabaikan keputusan pengadilan arbitrase, demikian di informasikan oleh media Tiongkok.

Pihak Philipina melayangkan gugatan ke Pengadilan AGEN BANDARQ Arbitrase Internasional di Den Haag dan keputusan  diperkirakan akan dijatuhkan pada 12 Juli mendatang. Demi kasus itu melawan klaim Tiongkok terhadap sebagian besar Laut Tiongkok Selatan, perairan yang dilewati oleh kapal-kapal perdagangan senilai lima triliun dolar AS setiap tahunnya.

Tiongkok telah menyatakan bahwa mereka akan mengabaikan keputusan pengadilan itu yang disebut sebagai penghinaan terhadap ketentuan hukum AGEN DOMINO Internasional.

Philipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei menentang Tiongkok di wilayah itu.

Beijing telah menolak kasus Arbitrase itu dengan mengklaim bahwa pengadilan itu tidak memiliki wewenang dan mengatakan bahwa mereka ingin menyelesaikan permasalahan itu secara bilateral.

Dalam beberapa minggu terakhir ini mereka telah meningkatkan kampanye propagandanya yang mencela hasil pengadilan AGEN POKER kasus Arbitrase.

Negisiasi antara Tiongkok dengan Philipina dapat mencakup sejumlah isu seperti pengembangan bersama dan kerja sama dalam penelitian ilmiah jika pemerintah baru menyingkirkan hasil pengadilan sebelum kembali ke meja perundingan, demikian hasil laporan Media Harian Tiongkok.

Surat kabar DOMINO ONLINE berbahasa Inggris utama milik pemerintah Tiongkok itu tidak menyebutkan narasumbernya namun menuliskannya sebagai seseorang yang "dekat dengan isu diantara kedua negara".

"Manila harus bisa mengabaikan hasil Arbitrase itu dalam sebuah pendekatan yang substantif," surat kabar itu mengutip seorang sumber.

Kementrian Luar Negeri Tiongkok pada bulan lalu mengatakan bahwa kedua negara telah sepakat pada 1995 untuk menyelesaikan perselisihan di Laut Tiongkok Selatan "dalam sebuah cara yang damai dan bersahabat melalui konsultasi dengan dasar kesetaraan dan rasa hormat yang sama".

Pihak Tiongkok dan Philipina telah mengadakan banyak pertemuan dalam pengaturan yang pantas terkait perselisihan maritim, meskipun belum ada negosiasi yang dirancang untuk menyelesaikan perselisihan kedua pihak di Laut Tiongkok Selatan, ujarnya BANDAR DOMINO99.

Dalam kasus Arbitrase itu, Philipina menentang klaim Tiongkok terhadap sebuah wilayah yang terpampang dalam peta mereka sebagai sembilan garis bentang yang membentangkan ke dalam jantung maritim Asia Tenggara, yang mencakup ratusan pulau dan karang yang disengketakan.

"Secara objektif pengadilan itu tidak memiliki wewenang atas perselisihan itu," Sienho Yee, seorang profesor hukum di Institut Studi Perbatasan dan Kelautan di Universitas Wuhan, Tiongkok, mengatakan kepada wartawan Reuters dalam wawancara yang diatur oleh pemerintah pada Jumat.

"Negosiasi telah disepakati sebagai cara untuk menyelesaikan perselisihan itu," dia mengatakan kepada wartawan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »