Keberhasilan TNI-Polri Dalam Operasi Penyergapan Santoso



Time Is Money - Gatot Nurmantyo selaku Panglima Jendral TNI menyampaikan apresiasi kinerja operasi gabungan TNI-Polri Satuan Tugas (Satgas) Tinombala dalam memburu jaringan kelompok bersenjata radikal Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.

“Saya bangga kepada Satgas AGEM POKER Tinombala yang terdiri dari TNI-Polri atas kinerjanya dalam membekuk kelompok Santoso,” kata Panglima TNI di sela-sela Penganugerahan Tanda Kehormatan kepada Pangab Singapura Letjen Perry Lim, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa petang.

“Kami berterima kasih kepada AGEN DOMINO Polisi, TNI AD, Marinir TNI AL dan TNI AU atas kinerjanya. TNI AU juga dilibatkan dalam operasi ini, dengan mengerahkan drone yang selalu melihat pergerakan jaringan Santoso,” yang disampaikan oleh Panglima TNI.

Hal itu disampaikan Gatot dalam menanggapi tewasnya Santoso dalam baku tembak antara Satgas dengan lima orang jaringan kelompok Santoso di pengunungan di Poso, Senin petang.

Menurut Panglima DOMINO ONLINE, kerja sama yang baik telah dibangun oleh TNI-Polri ini merupakan keterpaduan dan kekompakan dalam menjalankan tugas Negara bersama-sama. Contohnya, tim yang berhasil membekuk Santoso meskipun dalam kondisi tewas, yakni prajurit dari Batalyon Raider 515 Kostrad berangkat sejak 13 hari yang lalu.

“Mari kita bayangkan Sembilan orang berangkat membutuhkan waktu tiga hari untuk menempuh jarak sekitar 11 kilometer ke tempat persembunyian Santoso, sementara untuk sampai ke titik penyergapan membutuhkan waktu selama delapan hari. Karena mereka bergerak malam hari dan mengendap-endap ke lokasi yang sudah di curigai dengan kampong istri Santoso,” jelasnya BANDAR DOMINO99.

Panglima kembali menegaskan bahwa keberhasilan operasi bukan hanya untuk tim Batalyon Raider 515 Kostrad, melaikan semua Satgas Tinombala.

“Tetapi, pas yang dapat momen Raider 515 Kostrad. Inilah keterpaduan tim satgas Tinombala. Saya bangga dengan tim yang pantang menyerah meski dalam situasi yang sangat sulit ,” kata Panglima TNI.

Sebelumnya, Kapolri Jendral AGEN BANDARQ Tito Karnavian memastikan satu dari dua orang terduga teroris yang tewas dalam baku tembak di Poso, Senin kemarin adalah Santoso Abu Wardah. Kepastian itu didapatkan dari hasil proses identifikasi melalui pencocokan sidik jari.

“Infromasi ini baru saya dapatkan, sidik jarinya identic dengan sidik jari Santoso yang kami punya. Sudah bias kami simpulkan 100 persen yang bersangkutan Santoso,” ujar Kapolri, di kantor Presiden, Jakarta, selasa.

Selain berdasarkan pencocokan sidik jari, kepastian itu juga didapat dari identifikasi melalui pengenalan tanda fisik oleh keluarga dan teman dekat. Hasilnya juga sama, jenazah itu adalah Santoso.


Adapun, satu jenazah lainya pasti bernama Muhtar. Proses identifikasi Muhtar juga menggunakan metode yang sama seperti identifikasi Santoso.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »