Time Is Money - Perempuan asal Medan, Sumatera Utara, Sri Dewi Sulistiana (28) yang dideportasi tanpa alasan yang jelas oleh Imigrasi Malaysia, akan mengadukan tindakan tidak menyenangkan dialaminya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Perempuan
yang kini juga telah dilarang masuk ke Malaysia setelah paspornya diberi mark
No Time Limit (NTL) oleh petugas Imigrasi Malaysia, akan meminta Presiden
Jokowi menyampaikan nota protes kepada Pemerintah Malaysia. AGEN DOMINO
"Saat
ini kita masih berupaya menggunakan jalur diplomasi melalui Konsulat Jenderal
(Konjen) Malaysia di Medan. Kita meminta agar Pemerintah Malaysia serius dalam
menindaklanjuti laporan kami. Kalau tidak, kami akan melaporkan kasus ini ke
Presiden Jokowi dan meminta Presiden Jokowi menyampaikan nota protes kepada
Pemerintah Malaysia," ujar Hamdani Parinduri, kuasa hukum Seri Dewi di
Konjen Malaysia di Medan, Jumat (9/9/2016). AGEN POKER
Hamdani
mengaku, pihaknya sudah menyampaikan laporan pengaduan kepada Konjen Malaysia
di Medan. Dalam laporan tersebut pihaknya meminta agar memeriksa dan memberi
sanksi kepada pejabat Imigrasi Malaysia yang diduga telah melakukan perbuatan
tidak menyenangkan dan tidak manusiawi terhadap Sri Dewi. AGEN BANDARQ
Hamdani
juga meminta agar Pemerintah Malayasia mencabut atau menghapus status NTL
terhadap paspor Dewi, serta meminta Pemerintah Malaysia untuk memaksa petugas
imigrasinya memulihkan nama baik Sri Dewi dengan cara meminta maaf secara
terbuka di media nasional di Indonesia, Malaysia, maupun media internasional.
"Laporan
itu sudah diterima oleh petugas perwakilan Imigrasi Malaysia di Konjen Malaysia
di Medan atas nama Ibu Salmiah. Mereka juga sudah berjanji akan menindaklanjuti
kasus ini. Kita harap bisa cepat, karena apa yang terjadi telah membuat nama
baik klien kami tercemar dan perasaannya sangat terluka," tukasnya. DOMINO ONLINE
"Kami
tidak ingin kasus ini menjadi preseden buruk untuk hubungan two-sided antara
Indonesia dan Malaysia ke depannya. Jadi kita tunggulah niat baik dari
Pemerintah Malaysia," tambah Hamdani.
Sementara
itu Sri Dewi mengaku, ia bukan satu-satunya orang yang menjadi korban pihak
Imigrasi Malaysia. Saat ia diperlakukan tidak baik oleh petugas Imigrasi negeri
jiran, terdapat pula sekira 25 orang warga negara asing lainnya.
Mereka sama-sama
ditahan dan diperlakukan secara tidak manusiawi tanpa alasan yang jelas.
"Yang
ditahan, ada juga yang paspor baru, ada yang membawa banyak uang, ada yang cuma
numpang travel. Jadi tidak jelas alasannya kenapa kami semua diperlakukan
sangat tidak manusiawi. Saya sendiri memang sering kesana, tapi tidak pernah
exceed. Jadi saya enggak tahu salah saya apa," tukas perempuan cantik itu. JUDI ONLINE
Sebagaimana
diberitakan sebelumnya, Sri Dewi dilarang masuk ke Malaysia sesaat setelah tiba
di Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) dengan menggunakan pesawat AirAsia
pada 17 Agustus 2016. Ia dilarang melewati gerbang imigrasi dan dibiarkan
menunggu selama berjam-jam tanpa kepastian.
Dengan
kondisi bingung, Sri Dewi kemudian diboyong ke sebuah ruangan yang belakangan
menjadi tempat ia ditahan bersama sejumlah warga negara lainnya.
Barang-barangnya joke disita petugas imigrasi Malaysia. JUDI POKER
Sri dan
orang-orang yang ditahan dipaksa tidur di atas kardus dan diberi makan serta
minuman dengan cara yang tidak manusiawi. Kata-kata kasar joke meluncur deras
untuk Sri dan rekan-rekan sesama warga negara asing yang ditahan pihak imigrasi
Malaysia.
Sri
joke akhirnya dideportasi setelah dua hari mengalami tindakan tidak manusiawi
tersebut. Sri dideportasi dan tiba di Indonesia melalui Bandara Kualanamu
Deliserdang, Sumatera Utara. Ia lansung melaporkan kejadian itu kepada petugas
Imigrasi Indonesia di Kualanamu, yang kemudian menyatakan bahwa tak ada yang
salah dengan paspor Sri.
EmoticonEmoticon